Sabtu, 10 Januari 2009

Pemerintah Akan Menurunkan Harga BBM

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengusulkan kepada pemerintah agar bahan bakar minyak bersubsidi (BBM), yaitu premiun dan solar, kembali diturunkan Rp 500. Penurunan ini diharapkan akan mampu menurunkan tarif angkutan dan biaya kebutuhan pokok sebesar sepuluh persen.
Usulan penuruan BBM disampaikan Ketua Kadin MS Hidayat pada saat Rapat Kabinet Terbatas yang dipimpin oleh Presiden SBY bersama 4 menterinya di Kantor Presiden Jakarta (9 Jan). Pemerintah akan mengadakan rapat Kabinet Paripurna pada hari Senin ini, 12 Januari, dan kemungkinan pemberlakuan penurunan BBM terlaksa pada 15 Januari 2009.”Itu baru usulan Kadin, dan responnya akan dirapatkan pada 12 Januari,” kata Hidayat.Penurunan sedikit demi sedikit oleh Pemerintah ini [beda jika besarnya kenaikan] akan menimbulkan efek lanjutan atau second round effect terhadap ongkos transportasi dan harga-harga kebutuhan pokok.



Respons PemerintahMenerima berbagai masukan, baik dari masyarakat, pengamat, politisi dan pengusaha, akhirnya Pemerintah kembali akan menurunkan harga BBM. Penurunan itu sejalan dengan penurunan harga minyak dunia yang saat ini di bawah US$ 50 per barel. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak memastikan waktu penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) tersebut.

Insya Allah tentu pemerintah akan meringankan beban masyarakat sesuai perkembangan harga internasional. Nanti diumumkan. Insya Allah (pada 15 Januari), saya tidak bisa mengatakan dengan pasti,” kata Jusuf Kalla, dalam jumpa pers di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Jumat (9/1).

Menurut Kalla, penurunan harga BBM membuat tarif bus dan truk bisa turun. Pemerintah juga meminta penurunan tarif angkutan publik kota ke Organisasi Angkutan Darat (Organda). “Organda bilang turun lima persen,’ ujar Kalla.

Harapan

Semoga jika harga BBM jadi diturunkan lagi pada 15 Januari mendatang, pemerintah secara cepat dan tegas menindaklanjuti biaya dan harga barang dan jasa. Pemerintah harus tegas ‘memaksa’ Organda untuk menurunkan tarifnya minimal 10-15%. Tidak ada alasan lagi untuk menunda. Begitu juga harus diikuti harga-harga komoditi umum. Jika tidak diambil langkah seperti itu, bisa dipastikan, rakyat akan kembali kecewa.



Baca Selengkapx…

Tidak ada komentar:


Matrix Text Generator at PingAFriend.com

Template by:
Free Blog Templates